
Kita Kini
Akibat Bangkai Babi, Omset Pedagang Ikan di Belawan Menurun
Medan (TAJUKPOS) – Omset pedagang ikan di Kota Medan menurun drastis seperti di pasar KUD Gabion Belawan. Hal itu disebabkan penemuan ratusan ekor bangkai babi di sungai di Kecamatan Medan Marelan.
Seorang pedagang ikan Ucok mengaku, mengalami penurunan omset penjualan ikan setelah merebaknya penemuan bangkai babi di Medan Marelan dan Hamparan Perak.
“Gara-gara bangkai babi ini, omset penurun penjualan ikan pun menurun. Yang biasanya menjual 100 kilogram per hari menjadi 50 kilogram. Kalau kondisinya begini terus bisa merugi,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Ishak, sudah hampir dua pekan tangkapan ikannya sulit dijual. Terbukti, hasil penjualan ikannya menurun drastis. “Pendapatan dari hasil penjualan ikan menurun sekali hampir 70 persen. Kerena, masyarakat enggan membeli ikan yang berasal dari Danau Siombak,” ucapnya.
Ishak pun berharap kepada pemerintah agar secepatnya mengatasi masalah tersebut. Sekaligus bisa memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa ikan-ikan yang ada di Belawan dan dari Danau Siombak, Sungai Bedera tidak tercemar dari dampak bangkai hewan itu.
“Kita berharap pemerintah segera mengatasi permasalahan ini. Semoga dengan penguburan bangkai babi penjualan ikan dapat kembali normal seperti biasanya,” harapnya.
Menanggapi hal tersebut, mewakili Aliansi Masyarakat Nelayan Sumatera Utara, Alfian Yunan meminta pemerintah memperhatikan nasib nelayan tradisonal. Mengingat, dampak bangkai-bangkai hewan itu sangat merugikan nelayan dan pedagang ikan di Gabion Belawan.
“Pemerintah harus memperhatikan nasib para nelayan tradisional dan para pedagang ikan di Pasar KUD Gabion Belawan. Karena omset penghasilan menurun drastis karena sepinya pembeli ikan,” pinta Alfian Yunan.
Menurutnya, pemerintah dinilai lambat dalam mengatasi kasus pembuangan bangkai binatang kaki empat itu. Buktinya, hingga sampai saat ini dalang pembuang bangkai itu di Hamparan Perak dan di Kecamatan Medan Marelan itu belum juga ditangkap.
“Pemerintah terkesan lamban dalam menangani soal pembuangan bangkai babi. Jika cepat tanggap pasti pelakunya sudah tertangkap. Untuk itu, kita meminta minta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara agar menanggapi keluhan nelayan tradisional dan penjual ikan di Pasar Gabion Belawan,” tandasnya.(kk/s1)